Palembang, Sumatra Selatan - Kondisi Taman Purbakala Bukit Siguntang saat ini tidak terawat, kotor, dan sebagian bangunannya rusak. Padahal, kawasan itu memiliki nilai historis yang tinggi karena di dalamnya terdapat situs peninggalan sejarah dan makam tokoh penting di era Kerajaan Sriwijaya.
Pantauan Kompas, Senin (5/8), di sebagian Kompleks Taman Purbakala Bukit Siguntang yang luasnya sekitar 6 hektar itu terdapat sampah plastik dan makanan yang tidak dikelola dengan baik. Kerusakan bangunan juga terlihat di sebagian dinding dan pagar pembatas Bukit Siguntang. Bahkan, pagar pembatas di sebelah barat saat ini juga sudah roboh sehingga masyarakat bisa keluar masuk memasuki kawasan wisata sejarah tersebut.
Situasi yang sama terlihat di lokasi utama Situs Bukit Siguntang dan kompleks makam tokoh penting Kerajaan Sriwijaya di tengah bukit. Ada sekitar dua makam kuno yang tidak terawat karena di sekitar makam banyak terdapat rumput liar.
Dana minim
Ahmad Rusdy (33), juru kunci di makam Putri Kembang Dadar Bukit Siguntang, mengatakan, kesan tak terawat ini salah satunya disebabkan oleh minimnya dana operasional untuk keperluan perawatan. Namun, Rusdy enggan menjelaskan berapa besar biaya perawatan untuk kompleks wisata sejarah Bukit Siguntang.
Baru 2009
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Rachman Zeth membenarkan bahwa terjadi kerusakan di bangunan pagar Bukit Siguntang. Ia menjelaskan, pagar yang sudah lama dibangun itu akhirnya tidak kuat menahan angin dan hujan.
”Untuk merenovasinya tidak bisa dilakukan pada tahun 2008 karena harus menunggu anggaran. Alasannya, pemerintah baru bisa menganggarkan dana perbaikan pada tahun 2009,” kata Rachman.
Pada APBD Sumsel 2009, Pemprov sudah mengajukan dana Rp 1 miliar khusus untuk merenovasi taman wisata sejarah Bukit Siguntang. Pengerjaan proyeknya meliputi pembangunan pagar keliling yang baru dan penambahan sarana penghijauan di dalam kompleks. (ONI)
Sumber: cetak.kompas.com (5 Agustus 2008)