Jakarta - Pemerintah Indonesia mengajak pemerintah Republik Maladewa untuk mengembangkan wisata bahari atau maritim ecotourism di Tanah Air, khususnya di kawasan pulau-pulau kecil.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, di Jakarta, Senin (31/1), mengatakan, negara kepulauan yang terletak di Samudra Hindia tersebut telah maju dalam mengembangkan wisata bahari pulau-pulau.
"Hampir satu juta turis per tahun datang ke Maladewa. Ke depan, kita ingin meniru mereka," katanya ketika menjelaskan hasil kunjungannya ke Republik Maladewa pekan lalu.
Fadel mengatakan, pemerintah Maladewa telah mengoptimalkan pengelolaan pulau-pulau kecil sebagai sumber pendapatan negara maupun masyarakat dari mengembangkan wisata bahari.
Pulau-pulau tersebut, tambahnya, disewakan ke investor untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata yang mana nilai investasi mencapai Rp150 juta hingga Rp200 juta per pulau.
Sementara itu, setelah wilayah tersebut dikembangkan sebagai kawasan wisata dan mampu mendatangkan turis maka masyarakat yang dulunya menggantungkan dari menangkap ikan beralih usaha seperti menyewakan taxi air ataupun penyewaan kamar.
Sewa kamar di sana, lanjutnya, per malam dapat mencapai US$600 hingga US$1.000, sedangkan pendapatan nelayan yang dulunya US$600-US$800 saat ini dapat mencapai US$10.000 dari sektor pariwisata.
"Oleh karena itu, kita akan mengundang investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk mengelola pulau-pulau kecil sebagi kawasan wisata," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, pemerintah akan terlebih dahulu mencari masukan baik dari kalangan swasta, lembaga swadaya masyarakat, DPR maupun unsur lain guna mencari konsep yang sesuai dengan Indonesia dalam masalah pengelolaan pulau kecil tersebut. "Diharapkan dalam dua bulan ke depan sudah ada hasil pembahasan tersebut," katanya.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com