Palangkaraya - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kini menggenjot wisata susur sungai yang banyak digemari wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
"Wisata susur sungai di daerah ini cukup potensial untuk dikembangkan di seluruh kabupaten/kota yang ada di daerah ini, tapi sayang kurang promosi, sehingga akan kami gencarkan," kata Gubernur Kalteng A Teras Narang di Palangkaraya, Minggu.
Seperti potensi wisata susur sungai di Palangkaraya menggunakan kapal wisata berkonstruksi kayu banyak diminati wisatawan mancanegera.
Dari atas kapal yang terdiri dari dua lantai dilengkapi lima dobel kabin dan kamar mandi terletak di bawah dek yang besar. Wisatawan dapat menikmati sajian makanan sambil melihat pemandangan hutan dan alam di sepanjang aliran sungai.
Perjalanan wisata susur sungai jika dilakukan pagi hari, memberi peluang untuk melihat burung tingang (hornbill), elang, pekakak (kingfisher), dan kera berhidung panjang (bekantan).
Sedangkan jika dilakukan sore hari disamping kanan dan kiri sungai wisatawan dapat melihat orangutan bebas bergelantungan menikmati ekosistemnya.
Untuk itu, lanjut Teras, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng diminta membenahi wisata susur sungai bekerja sama dengan pemda tingkat kabupaten/kota seperti penambahan perahu dilengkapi fasilitas lainnya.
"Kami harapkan wisata susur sungai di daerah ini juga bisa menjadi wisata andalan selain Taman Nasional Tanjung Puting yang merupakan pusat rehabilitasi orangutan," ucapnya.
Teras mengakui, potensi wisata di Kalteng cukup besar namun belum dikemas dan dipromosikan secara optimal sehingga kurang dikenal wisatawan.
Sejumlah objek wisata andalan Kalteng seperti Taman Nasional Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat, arung jeram di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Barito Utara, pantai Ujung Gua liang Saragih di Kabupaten Barito Timur, dan lainnya.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Kalteng Siti Nafsiah Rafles mengakui, pembangunan sektor pariwisata Kalteng belum optimal akibat keterbatasan anggaran.
"Anggaran untuk pembangunan sektor pariwisata relatif kecil, sehingga kami harapkan bisa disenergikan dengan pembangunan infrastruktur yang masuk salah satu prioritas," ucapnya.
Dia mengakui, salah satu kendala pengembangan sektor parisiwisata Kalteng yaitu akibat keterbatasan sarana infrastruktur berupa jalan darat.
"Potensi wisata di daerah cukup besar tapi sayang belum dikembangkan secara optimal akibat keterbatasan sarana infrastruktur," katanya.
Ketua Asosiasi ecotourism Jepang Prof Yoichiro Takanashi yang melakukan susur sungai di Palangkaraya belum lama ini menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan ecotourism provinsi Kalimantan Tengah yang dinilai lebih bagus dibanding Malaysia yang berdekatan dan berada satu pulau dengan pulau Kalimantan.
"Potensi ecotourism Kalteng lebih bagus dibanding Malyasia dan kami akan menawarkan ke Jepang karena wisatawan Jepang saat ini lebih menyukai ecotourism," ucapnya.
Namun menurut Yoichiro, untuk mengembangkan potensi ecotourism Kalteng yang layak dijual ke wisatawan asing itu diperlukan waktu yang cukup lama karena potensi tersebut masih mengalami banyak kekurangan.
"Saat melakukan ecotourism di Kalteng, kita ingin mengetahui lebih banyak tentang daerah ini dan ini harus ada yang bisa menjelaskan secara detail, karena informasi sekecil apapun sangat diperlukan wisatawan," ucapnya. (Ant/OL-03)
Sumber: www.antara.co.id (18 Agustus 2008)