Karo, Sumatra Utara - Kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Kabupaten Karo semakin meningkat, dimana pada tahun 2006 wisatawan domestik berkunjung ke Tanah Karo sebanyak 378.898 orang, wisman 4.665 orang.
Tahun 2007 wisatawan domestik yang berkunjung 394.122 orang, wisman 8.047 orang, pada tahun 2008 sampai Juni wisatawan domestik sudah mencapai 394.122 orang dan wisman sebanyak 8.043 orang.
Ungkap, Kadis Parsenibud Pemkab Karo Drs Dynasti Sitepu kepada Analisa Kamis (24/7) di ruang kerjanya. Sitepu menambahkan, melihat jumblah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karo sampai bulan Juni ini maka diperkirakan target kunjungan wisatawan pada tahun 2008 sebanyak 750.000 pengunjung akan tercapai.
Jumblah wisatawan yang masuk ke Dinas Pariwisata hanya dari jumblah wisatawan yang masuk ke objek wisata yang ada di Kabupaten Karo jadi diperkirakan sebanyak 30% wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karo tidak masuk ke objek wisata, ujar Kadis.
Lanjutnya, untuk mencapai target tersebut Dinas Parsenibud Karo telah melakukan pembenahan obyek-obyek wisata seperti Bukit Gundaling, air terjun Sipiso – piso dan danau Lau Kawar untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Karo.
Dan promosi objek-obyek wisata telah dilakukan melalui travel serta bekerjasama dengan pemerintah Provinsi lain di Indonesia, serta sekarang ini kita mulai menjalin kerjasama dengan pemerintah Belanda melalui pemerintahan kota Zundert dalam bidang pariwisata dan pertanian.
Dimana Kabupaten Karo merupakan daerah pariwisata selain sebagai daerah pertanian, oleh karena itu sangat diharapkan peran serta masyarakat dan pelaku pariwisata agar tetap menjalin kerjasama yang sinergis untuk menciptakan suasana yang kondusif supaya para wisatawan mancanegara maupun domestik betah tinggal di Kabupaten Karo.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Karo maka diharapkan dapat meningkatkan prekonomian masayarakat, dimana pada saat ini kondisi pertanian kita sangat lesu jadi diharapkan melalui pariwisata ini dapat meninjang ekonomi masyarakat, harap Sitepu.
Ketika ditanyakan, apakah nantinya masyarakat tidak hanya sebagai penonton dan bagaimana persiapan Pemkab Karo dalam pelaksanaan pesta Mejuah-juah.
Dynasti mengatakan, kita akan membangun kios untuk berjualan dan mengajak masyarakat untuk berjualan didaerah obyek wisata serta mengarahkan wisatawan agar berbelanja pada pedagang tersebut nantinya sehingga masyarakat tidak jadi penonton.
Pelaksanaan pesta Mejuah-juah tidak jadi dilaksanakan, karena kondisi ekonomi masyarakat saat ini sangat lemah, sehingga Pemkab Karo berprinsip dana untuk pesta itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur demi menunjang prekonomian masyarakat, jelasnya.
Sumber: www.analisadaily.com (25 Juli 2008)