Pekanbaru - Pergelaran konser Malacca Strait Jazz Festival (MSJF) 2008 di Bandar Seni Raja Ali Haji Pekanbaru, Riau, selama dua hari (5-6 Juni) berlangsung meriah. Setidaknya sekitar 16 grup musik jazz tampil atraktif dan mampu memukau ratusan peminat musik jazz di Pekanbaru, Riau.
Ketua Yayasan Riau Jazz Turbulance Eri Bob, Sabtu (7/6), mengatakan pergelaran Malacca Strait Jazz Festival untuk kedua kalinya bertujuan memasyarakatkan musik jazz di daerah Riau.
Selain itu, festival musik jazz terbesar di luar Pulau Jawa tersebut diharapkan dapat menjadi pembanding untuk "Penang Jazz Festival" di Malaysia dan "Singapore International Jazz Festival", yang memberi dan menghidangkan menu musik jazz dalam dimensi musik kultural di Selat Malaka.
"Kami berharap para musisi Jazz di Tanah Air dan internasional dapat menunjukkan kreativitasnya di Pekanbaru, Riau. Ini akan menjadi langkah strategis dalam mempromosikan Riau di kancah internasional," kata Eri.
Selain dimeriahkan oleh penampilan sejumlah musisi jazz nasional ternama seperti Donny Suhendra, Hendri Lamiri, Dewa Budjana, Rieke Roslan, dan Andien. Pergelaran ini juga diikuti oleh penampilan sejumlah musisi jazz internasional, di antaranya Steve Hunter dari Australia, Bass Groove dari Malaysia, dan Tao Kambo dari Prancis.
"Selain itu juga tampil sejumlah musisi jazz lokal seperti Flat Nose dari Medan, Krinok dari Jambi, dan Pekanbaru Jazz Band," tambahnya.
Sementara itu, musisi Dewa Budjana mengatakan menyambut positif pergelaran Malacca Strait Jazz Festival 2008. Ia mengaku bangga dapat tampil dalam pergelaran ini, karena selain dapat memasyarakatkan musik jazz di daerah, pergelaran seperti itu juga mampu menunjukkan berbagai potensi kekayaan musik tradisional daerah di Indonesia.
"Selama dua hari pergelaran ini saya merasakan aura etnik yang ditampilkan sejumlah musisi jazz lokal. Harmonisasi seperti ini mesti terus dipelihara agar potensi kekayaan musik daerah kita tidak musnah oleh musik asing," ucapnya. (RK/BG/OL-01)
Sumber: Media Indonesia (9 Juni 2008)