Obyek Wisata Sangat Bagus, Fasilitas Minim

Lingga - Minimnya fasilitas yang memadai menjadi kendala penghalang masuknya investor bidang pariwisata ke kawasan Lingga. Ini karena orang berwisata atau berkunjung ke suatu daerah tentu untuk bersantai dan bersenang-senang. Tapi jika fasilitas masih minim, akan berat rasanya daerah ini menjual obyek wisatanya.

”Fasilitas untuk wisata ke Lingga semuanya masih serba terbatas. Buktinya penginapan, restoran, alat transportasi laut, dan darat belum memadai,‘‘ ujar mantan Ketua Kadinda Kabupaten Kepri (sekarang Bintan, red), yang mengaku lama menetap di Lingga, H Imam Sudradjad, kemarin. Menurutnya, jika Lingga ingin unggul di bidang parawisata, salah satu faktor penghalang, yakni fasilitas yang minim harus diperbaiki semuanya.

Disebutkan Imam juga, kalau soal potensi wisata, Kabupaten Lingga memang tidak perlu diragukan dan bisa disebutkan daerah Lingga lah obyek wisatanya yang paling lengkap di provinsi ini.

Sebagai contoh, kawasan pantai pasir putih masih banyak terdapat di Pulau Lingga, Singkep, dan Senayang. Kemudian ada obyek permandian air panas di Singkep, pemandian air terjun yang cukup banyak terdapat di Lingga dan Singkep. Kemudian keadaan terumbu karang di Senayang, Singkep, dan Lingga.

Kabupeten Lingga juga memiliki obyek wisata sejarah dan budaya dengan berbagai situs bekas Kerjaan Lingga Riau. Sebagai pusat kerajaan Melayu yang paling lama di Lingga dan Riau, Lingga diyakni memiliki misteri yang cukup banyak belum terungkap, baik sebagai pusat beradaban Islam di Riau, maupun sebagai pusat pengembangan budaya Melayu Lingga dan Riau.

Semua obyek wisata itu menjadi layak jual bila dilengkapi dengan fasilitas yang memadani.

Dijelaskan Imam lagi, secara konkret Pemkab harus mampu menyediakan transportasi cepat, bersih, dan tepat waktu dari Tanjungpinang atau Batam untuk menuju Lingga. Kemudian membangun pelabuhan, jalan, dan jembatan layak dilalui kendaraan.

Selain itu, tersedianya penginapan yang bersih dan restoran atau rumah makan yang senantiasa menyediakan menu makanan yang standar.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Lingga, Ir Muhammad Ishak MM mengakui berbagai kekurangan yang ada itu. Namun secara bertahap sudah mulai dibenahi, khususnya untuk penginapan dan restoran. ”Semuanya kan kita perbaiki dan lengkapi secara bertahap”.

Sumber: www.batampos.co.id (21 Juni 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts