Manado, Sulut - Pesta adat "Tulude" yang dirayakan warga Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara setiap tahun harus dilestarikan, sehingga kebudayaan bisa dijaga dan diingat secara turun temurun oleh para generasi muda.
"Tulude merupakan kegiatan ritual warga nusa utara (Sitaro, Sangihe, Talaud) yang sudah dilakukan sejak dulu oleh para tetua kampung," kata Gubernur Sulut SH Sarundajang yang diwakili kepala Dinas Pendapatan Daerah Edwin Silangen, pada kegiatan tulude, Senin.
Dengan menghadirkan kue tamo sebagai simbol ritual Tulude di akhir Januari 2011 itu, warga merayakan sebagai ungkapan terima kasih atas berkat dan rakhmat yang diterimanya sepanjang tahun 2010.
Menurut Silangen, dengan pesta adat itu bisa menjadi momentum sekaligus mengangkat motivasi masyarakat untuk terus bersatu dengan pemerintah guna memajukan daerah dari sisi pembangunan dan sebagainya.
Apalagi Kabupaten Sitaro yang berada di bibir pasifik itu, memiliki nilai posisi ekonomi yang strategis dalam memajukan daerah menjadi lebih baik dan berdaya saing.
Sejumlah potensi dan sumber daya alam di Sitaro bisa digarap dengan baik, atau juga mendatangkan para investor untuk mengelola secara baik, guna mendatang devisa bagi daerah dan tingkat kesejahteraan rakyat.
Sektor pertanian, perikanan yang sangat luas, pertambangan dan pariwisata, bisa diandalkan oleh daerah itu guna dipromosikan ke mancanegara.
Pesta adat Tulude juga turut dirayakan di Kabupaten Sangihe yang dihadiri Gubernur Sulut SH Sarundajang, Wagub Djauhari Kansil serta tamu kehormatan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) TNI Soepeno.
Sumber: http://oase.kompas.com