Sanur, Bali - Beberapa perahu tradisional atau jukung ikut serta dalam memeriahkan kegiatan Sanur Village Festival (SVF) ke-3 di Pantai Mertasari, Kamis (7/8).
Sanur adalah nama desa yang terletak di wilayah Kota Denpasar. Desa ini lebih dikenal bukan karena pertanian, melainkan punya potensi pantai untuk pariwisata. Nama Sanur makin terkenal karena di kawasan wisata ini pertama kali dibangun hotel oleh Jepang (saat menjajah Indonesia).
Lambat laun, Sanur mulai dikenal wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Sanur sangat terkenal dengan khazanah budaya berwarna spiritual serta panorama pantainya yang berpasir putih. Belum lagi deburan ombak yang khas sehingga sangat indah untuk mandi dan olah raga laut seperti selancar.
Kendati daerah wisata terkenal bukan berarti daerah ini tidak pernah ditimpa masalah. Sejak Bali diguncang bom meski bom meledak di Kuta, sektor pariwisata yang menjadi tumpuan harapan bagi penggerak roda perekonomian masyarakat di Desa Sanur pun terseok-seok. Pemikiran-demi pemikiran pun keluar dari para kalangan industri pariwisata guna memulihkan kembali citra di mata dunia internasional.
Salah satu ajang mengangkat citra pariwisata adalah Sanur Village Festival (SVF). Even SVF ini lahir dari inisiatif Yayasan Pembangunan Sanur dengan support masyarakat setempat menggandeng kalangan industri pariwisata dan didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Denpasar.
Seperti yang diungkapkan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Bagus Sidharta Putra, SVF ini bertujuan untuk lebih menarik minat para wisatawan datang ke Bali dan memperkenalkan Sanur sebagai destinasi pariwisata yang aman. Berbagai keanekaragaman budaya diperkenalkan dalam festival ini mulai makanan, musik, olahraga, pertunjukan seni, dan banyak lagi lainnya.
Sidharta juga mengaku mulai digelarnya SVF pertama tahun 2006 lalu, ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Banyak kalangan yang masih meragukan atau pesimistis penyelenggaraan ini tidak akan berhasil sehingga support dari sponsor kala itu masih minim sehingga pihaknya harus berupaya keras dan meyakinkan semua pihak kalau kegiatan semacam ini nantinya mampu membangkitkan pariwisata bukan hanya bagi Sanur melainkan juga untuk Bali.
Upaya yang dilakukan pun menuai hasil sesuai harapan hingga penyelenggaraan berikutnya sampai ketiga tahun 2008 ini boleh dibilang sukses dan mendapat acungan jempol semua pihak terlebih lagi dalam rangka menyukseskan program nasional Visit Indonesia Years (VIY) 2008.
Pujian terhadap ajang akbar ini justru datang dari dua mantan Menteri Pariwisata Indonesia, yakni Joop Ave dan Gede Ardika. Keduanya memuji karena Sanur telah berhasil membuat acara yang melibatkan masyarakatnya bersama turis mancanegara. Kalau kita ingin membangun pariwisata ke depan model inilah yang perlu dikembangkan. Ingat pariwisata itu untuk rakyat dan ajaklah rakyat untuk terlibat dan menikmati," ujar Joop Ave. [SP/Nyoman Mardika]
Sumber: www.suarapembaharuan.com (12 Agustus 2008)