Cilacap - Kawasan Laguna Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang memiliki hutan bakau terluas di Pulau Jawa, akan dikembangkan menjadi daerah tujuan ekowisata. Diharapkan hal itu bisa direalisasikan akhir tahun ini.
Kepala Badan Pengelola Kawasan Segara Anakan (BPKSA), Supriyanto, di Cilacap, Rabu (13/8) mengatakan hutan bakau Segara Anakan memiliki komposisi maupun struktur hutan terlengkap dan terluas di Pulau Jawa, yakni memiliki 26 spesies bakau dengan luas 8.354 hektare. Menurut dia, ekowisata Segara Anakan sebenarnya telah diperkenalkan sejak tahun 1998, namun karena keterbatasan anggaran, program ekowisata seolah jalan di tempat.
Selain itu, lanjutnya, keberadaan Segara Anakan sebagai ekowisata belum menjadi paket tersendiri sehingga wisatawan yang datang melalui Pangandaran (Jawa Barat) menuju Yogyakarta dan sebaliknya hanya sekadar lewat. "Wisatawan hanya sekadar lewat di Segara Anakan tanpa bisa menikmati keindahan mangrove (bakau) yang dimilikinya. Kita (Pemerintah Kabupaten Cilacap, red.) tidak bisa memperoleh pemasukan dari wisatawan yang numpang lewat," kata Supriyanto.
Untuk itu, kata dia, BPKSA sedang menjajaki kerja sama dengan Bali Hotel Associated (BHA) untuk mengembangkan kawasan Segara Anakan sebagai daerah tujuan wisata khususnya ekowisata. Menurut dia, BPKSA pernah mencoba mengajak para ekspatriat yang bekerja di sejumlah perusahaan besar di Cilacap untuk berwisata di hutan bakau Segara Anakan. "Ternyata mereka sangat kagum dengan kondisi mangrove Segara Anakan sehingga hal itu semakin meyakinkan untuk mengembangkannya sebagai daerah ekowisata," katanya.
Keberadaan hutan bakau Segara Anakan memiliki peran penting dalam pengasuhan (nursery ground) dan tempat mencari makan (feeding ground) berbagai jenis burung yang bermigrasi, serta tempat pemijahan (spawning ground) berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya. Dalam hal ini, BPKSA berupaya mempromosikannya sebagai tempat wisata yang berbasis lingkungan hidup dan penelitian. (Ant/OL-06)
Sumber: www.antara.co.id (14 Agustus 2008)