Palembang, Sumatra Selatan - Kunjungan tamu hotel di Kota Palembang dari segmen wisatawan domestik masih didominasi kalangan pebisnis untuk kegiatan MICE atau meeting, incentive, conference, dan exhibition. Wisatawan yang berkunjung untuk tujuan murni berwisata masih minim jumlahnya. Untuk mendongkrak angka kunjungan wisata sesuai dengan tujuan Visit Musi 2008, pemerintah disarankan lebih membangun sinergi dengan para pelaku pariwisata lokal dalam membangun sistem promosi pariwisata yang tepat.
Menurut Public Relation Officer Hotel Horizon Palembang Prayudi Tama, Selasa (5/8), dari profil tamu hotel di Hotel Horizon selama dua tahun terakhir, sekitar 70 persen berasal dari kalangan wisatawan pebisnis dan MICE, sedangkan sisanya merupakan wisatawan keluarga, kelompok, dan perorangan.
Menurut dia, itu menandakan Kota Palembang sangat diminati untuk kegiatan MICE, tetapi belum begitu digemari untuk tujuan murni berwisata. Salah satu indikatornya adalah tingkat okupansi hotel yang selalu penuh justru pada hari kerja Senin-Jumat.
”Sedangkan pada akhir pekan, tingkat okupansi justru menurun. Jika wisatawan yang datang adalah untuk tujuan murni berwisata, maka pada akhir pekanlah biasanya tingkat okupansi penuh,” katanya.
Belum bersinergi
Ditanya tentang peran pemerintah dalam mempromosikan Visit Musi 2008 di sektor perhotelan, Yudi menjawab sampai sekarang masih minim dan masih belum terbangun sinergi dengan pelaku pariwisata tingkat lokal. Selama ini pelaku perhotelan seperti dirinya selalu membentuk sistem promosi pariwisata sendiri tanpa ada keterlibatan pemerintah setempat.
”Kami menyadari keterbatasan pemerintah dalam hal dana dan kemampuan. Untuk itu, kami juga membuat sistem promosi sendiri,” katanya.
Sejumlah upaya yang pernah dilakukan pelaku pariwisata lokal, misalnya, pembuatan peta wisata Kota Palembang, pemberian fasilitas gratis wisata keliling kota pada akhir pekan, dan penerapan sistem tarif hotel yang terjangkau bagi semua jenis wisatawan.
Yudi menyarankan agar pemerintah mulai membangun sinergi dengan pelaku pariwisata tingkat lokal. Hal ini penting karena bisa meningkatkan angka kunjungan untuk segmen wisatawan domestik, terutama yang tujuannya berwisata.
Menurut dia, sinergi tersebut seharusnya bisa diwujudkan dalam pengemasan promosi pariwisata dan menggagas kegiatan kesenian-kebudayaan yang secara langsung mendukung sektor pariwisata. (ONI)
Sumber: cetak.kompas.com (6 Agustus 2008)