Atraksi Budaya Minahasa Pacu Kunjungan Wisatawan

Manado, Sulawesi Utara - Atraksi budaya Minahasa yang meliputi sembilan keluarga besar mampu meningkatkan kunjungan wisatawan sebesar 15-20 persen di Sulawesi Utara. Potensi budaya yang sudah dilupakan oleh pewarisnya tersebut kini mulai diangkat kembali untuk dilestarikan sekaligus dikemas menjadi daya tarik wisata.

Prosesi budaya andalan yang sudah dua kali digelar adalah pesta adat Watu Pinawetengan dan Watu Tumotowa di Desa Pinebetengan, Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa, Senin (7/7).

Watu Pinawetengan sangat sakral karena merupakan tempat pertemuan para pemimpin keluarga di Minahasa bila ada perselisihan. Batu besar dengan pahatan simbol-simbol yang belum terpecahkan maknanya itu menjadi akar semangat maesaan, semangat untuk tetap bersatu dan hidup rukun.

Adapun prosesi adat Watu Tumotowa menggambarkan jejak permukiman masyarakat Minahasa. Permukiman yang akan dibangun pasti ditandai dengan Watu Tumotowa untuk memohon restu bermukim serta air dan tanah bisa menghasilkan rezeki berlimpah.

Prosesi adat ini sangat menarik karena menampilkan tarian adat, nyanyian, pasukan cakalele, dan pasukan kebesaran berkuda. Kostum adat yang didominasi warna merah menyala menambah semarak pesta merunut jejak masyarakat kuno ini.

Ada juga pemecahan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia dengan menyangrai kacang secara massal dan makan sup kacang merah sebanyak 2.500 mangkok. Kacang tanah dan kacang merah (brenebon) adalah hasil pertanian utama di Tompaso.

”Setiap ada event budaya tradisional kunjungan wisatawan domestik pasti meningkat antara 15 dan 20 persen. Wisatawan mancanegara juga meningkat, tetapi belum terlalu banyak,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulawesi Utara Edwin Silangen.

Menurut dia, atraksi budaya akan didorong untuk dihidupkan lagi hingga menjadi aset wisata andalan. Tahun ini kunjungan wisatawan domestik ke Sulut ditargetkan menjadi 500.000 orang dan mancanegara mencapai 40.000 orang. Pada 2009 dengan asumsi infrastruktur pendukung sudah memadai, kunjungan wisatawan dalam negeri mencapai 1 juta orang dan mancanegara menembus 50.000 orang.

”Lama tinggal wisatawan juga masih berkisar 3-4 hari. Tahun depan kita usahakan menjadi 6-7 hari,” ujar Edwin. (ANG)

Sumber: cetak.kompas.com (8 Juli 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts