Yogyakarta - Desa Budaya yang jumlahnya cukup banyak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki potensi sebagai aset dan andalan pariwisata daerah ini, apalagi jika dikembangkan dan dibina dengan baik, kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta Widi Utaminingsih, Jumat (5/9).
Ia mengatakan, di provinsi ini banyak terdapat desa budaya yang masing-masing memiliki ciri khas. "Ini berpotensi untuk mendatangkan wisatawan, baik dari mancanegara maupun Nusantara ke DIY," katanya.
Kata dia, disebut desa budaya karena desa itu memiliki peninggalan budaya, adat maupun tradisi yang sampai sekarang masih dilestarikan, dan menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat desa setempat.
Menurut Widi yang yayasannya bergerak di bidang studi pengembangan budaya dan pariwisata berbasis potensi lokal ini, setiap desa budaya memiliki potensi yang bisa dikembangkan, baik dari segi adat istiadat, seni maupun tradisi serta peninggalan budaya nenek moyang.
Karena itu, pihaknya melakukan pendampingan pada masyarakat dalam mengelola desa budaya. "Salah satunya, desa budaya bisa dikembangkan sebagai desa tujuan wisata, dengan menggerakkan potensi warga setempat agar ikut berpartisipasi," katanya.
Ia mengatakan dengan berkembangnya desa budaya, tentu secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan warga setempat melalui upaya ‘menjual‘ potensi desanya.
"Kepada wisatawan ditawarkan untuk menikmati alam pedesaan, termasuk melihat kehidupan adat istiadat maupun tradisi warga setempat, dengan menginap di rumah penduduk di Desa Budaya," katanya.
Sumber: www.antara.co.id (6 September 2008)