Mura Tawarkan Wisata Alam Arung Jeram

Murung Raya - Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah, mengembangkan riam bebatuan di pedalaman Sungai Barito sebagai salah satu tujuan wisata alam petualangan dan arung jeram.

"Riam-riam yang berada di pedalaman tersebut sangat cocok untuk olahraga alam yang menantang," kata Bupati Mura, Willy M Yoseph di Puruk Cahu, Kamis.

Riam-riam tersebut berada di hulu anak sungai Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito seperti Sungai Busang, Sungai Murung dan Sungai Joloi di Kecamatan Sumber Barito.

"Riam yang ada di hulu sangat cocok untuk para pencinta olahraga petualangan," katanya.

Sungai dengan ratusan riam itu mempunyai daya tarik yang dapat dirasakan dari jeram, keindahan arus riam, keindahan batu-batuan di tebing sungai serta keaslian hutan alam.

Riam-riam tersebut pernah diujicoba pada tahun 1998 lalu oleh Tim Ekspedisi Borneo Divisi Pencinta Alam (Dimpa) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang, Jawa Timur.

Tingkat kesulitan (grade) riam-riam tersebut antara 3-4 plus dengan ketinggian gelombang (standing wave) sekitar 4-5 meter. Riam yang berada antara Tumbang Jujang dan Parahau terdapat 14 riam besar sedangkan antara Parahau - Joloi ada tujuh riam besar.

Kondisi riam di pedalaman kabupaten paling utara Kalteng ini berbeda dengan riam yang ada di pulau Jawa yang sungainya sempit, penuh dengan manuver-manuver akibat bentukan arus yang timbul dari bebatuan.

Sedangkan riam di Kalimantan khususnya di sungai Busang memiliki riam yang lebar dengan bentukan sungai dan bebatuan sehingga diperlukan kecepatan mendayung.

"Perbedaan tingkat kesulitan itulah yang membuat riam-riam di pedalaman kabupaten pemekaran dari Kabupaten Barito Utara ini sangat cocok untuk olahraga arus deras yang penuh tantangan dan resiko," katanya.

"Hanya saja yang menjadi masalah untuk mencapai lokasi riam harus memerlukan waktu dan biaya relatif besar misalnya satu kali jalan dengan mencarter longboat dari Puruk Cahu menuju Desa Teluk Joloi dan Parahau di Kecamatan Sumber Barito membutuhkan biaya jutaan rupiah," kata Willy.

Sumber: www.antara.co.id (12 September 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts