Pemkot Pangkalpinang Anggarkan Rp700 Juta untuk Pariwisata

Pangkalpinang - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menganggarkan dana sebesar Rp700 juta dari APBD 2008 untuk sektor pariwisata.

“Sebenarnya dana sebanyak itu tidak cukup, karena banyak sektor pariwisata yang harus dibenahi. Namun kami berupaya menggunakan dana ang ada secara efektif,” ujar Akhmad Elvian, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan, untuk tahun ini ada sejumlah program pembenahan sektor pariwisata yang sudah disusun pihaknya. Di antaranya penataan objek wisata dengan melengkapi fasilitas untuk kenyaman pengunjung.

“Sekitar Juli nanti, kami akan bangun kamar mandi, Wc, pos keamanan, retribusi dan membangun sejumlah tempat duduk bagi pengunjung di objek wisata Pantai Pasir Padi,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, juga merenovasi panggung kesenian di Taman Sari, penataan tugu pahlawan dan pembangunan gerbang kerkop perkuburan belanda.

“Kami juga membuat program penataan perkuburan warga keturunan Tionghoa sehingga bisa dijadikan objek wisata unggulan. Kami melihat potensinya sangat bagus karena tiap tahun ribuan warga keturunan datang ke perkuburan tersebut untuk melaksanakan ritual Cheng Beng atau sembahyang kubur,” ujarnya.

Di samping pembenahan fisik sejumlah objek wisata, kata dia, juga ada program peningkatan SDM bagi petugas pemandu wisata dan pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha cendera mata.

“Pemandu wisata dan perajin cendera mata ini adalah bahagian terpenting dari wisata itu sendiri, karena keberadaannya mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini disamping juga bisa meningkatkan ekonomi khususnya bagi pengusaha cendera mata,” ujarnya.

Adapun program pariwisata yang berkaitan dengan pemasukan asli daerah (PAD), kata dia, adalah pengembangan pemasaran pariwisata, destimasi pariwisata, sarana dan prasarana dan pengembangan kemitraan.

“Program peningkatan PAD ini diharapkan bisa mengimbangi dana yang sudah dikeluarkan untuk pembenahan objek wisata. Sehingga ada keseimbangan antara dana yang dikucurkan untuk penataan objek wisata dengan dana yang masuk dari sektor pariwisata itu sendiri,” ujarnya.

Ia mengatakan, untuk bisa bicara pemasukan daerah di sektor pariwisata tidak bisa lepas dari pembenahan dan penataan yang dilakukan terhadap sejumlah objek wisata sehingga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung.

“Bagaimana kita bisa menarik banyak wisatawan berkunjung ke daerah ini, sementara objek wisatanya tidak terurus. Untuk mengurus objek wisata tentu butuh dana cukup besar. Sementara yang terjadi sekarang, kami punya banyak program pengembangan pariwisata namun tidak didukung oleh dana yang memadai,” ujarnya. (Ant/d)

Sumber: www.antara.co.id (22 Juni 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts