Tiap Kendaraan Butuh 100 Ribu Kuntum Bunga

Manado - Kota Tomohon memang belum begitu dikenal. Tapi, tidak lama lagi, kota yang terletak 25 km dari Manado, Sulawesi Utara, itu bakal tenar sebagai Pasadena Indonesia. Kota tersebut merupakan salah satu penghasil bunga di tanah air. Lebih daripada itu, Tomohon mempunyai even Tournament of Flowers (TOF) yang semakin meneguhkan sebutan tersebut.

TOF adalah satu di antara 12 kegiatan Tomohon Flower Festival (TFF) 2008, sekaligus puncak pelaksanaan TFF 2008. ‘‘TOF berupa turnamen kendaraan hias. Bunganya hidup, bukan bunga artifisial,‘‘ jelas Johny Mambo, ketua panitia pelaksana TFF 2008. Kegiatan yang dilangsungkan kemarin (3/7) itu dibuka Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan dihadiri beberapa kepala daerah.

Penyelenggaraan TOF kali ini bukan yang pertama. Tahun lalu, even itu juga dilaksanakan. Hanya, sifatnya lokal. ‘‘Peserta yang terlibat hanya dari desa kelurahan, instansi pemerintah, dan swasta Tomohon,‘‘ jelas Johny.

Tahun ini skalanya ditingkatkan. Tidak lagi lokal, namun nasional. Karena itu, acaranya dibuat lebih semarak. Tidak sekadar menghadirkan TOF, tetapi juga kegiatan lain. Mulai seminar florikultura nasional, pameran bunga, pasar bunga, hingga kontes tanaman hias.

Peminat TOF cukup banyak. Total ada 46 peserta dari 33 ibu kota provinsi seluruh Indonesia. Lalu, kota-kota yang tergabung dalam asosiasi pemerintah kota Indonesia non-ibu kota provinsi, kota-kota anggota citynet (organisasi kota Asia Pasifik), plus tujuh kabupaten Sulawesi Utara. ‘‘Even ini merupakan satu dari tiga program unggulan Visit Indonesia Year 2008,‘‘ imbuh Johny.

Sebagai sebuah kegiatan bersakala nasional, turnamen itu menghadirkan juri-juri yang berkompeten. Tim juri terdiri atas Bambang Prasanto dari Yayasan Bunga Nusantara, Thorsten d‘Heureuse (Jerman) dari Tropland Studio, Ketua Umum Asosiasi Bunga Indonesia Karen Syarif Tambayong, Widy Setiantri dari Persatuan Pengusaha Anggrek, dan Ade Wahyuni dari Departemen Pertanian.

Antusiasme TOF tak hanya terlihat dari banyaknya peserta. Masyarakat Tomohon pun menyambut hangat. Bahkan, keriuhannya sudah terasa sejak pagi. Sesuai dengan jadwal, acara dimulai pukul sebelas siang. Namun, sejak pukul delapan pagi, sudah banyak orang ‘‘turun ke jalan‘‘. Terutama mereka yang bertempat tinggal di sepanjang Jalan Raya Tomohon.

Sejak awal, mereka menyiapkan tempat senyaman-nyamannya untuk melihat parade kendaraan bunga itu. Mereka menempatkan kursi-kursi plastik di pinggir trotoar supaya tidak capek berdiri. Bagi yang rumahnya terletak di bagian lebih tinggi dari jalan, kursi-kursi plastik itu dijajar di halaman dan mereka melihat dari atas.

Kawasan sepanjang Jalan Raya Tomohon yang dilalui parade mobil hias juga tak kalah meriah. Jalan sepanjang 5 kilometer itu berhias rangkain bunga Merry Gold. Bunga berwarna kuning dan oranye itu dirangkai memanjang pada kawat. Tiap untaian bunga itu mengawal di sepanjang trotoar. Mulai area start di Kelurahan Walikan hingga di depan Kantor Wali Kota Tomohon, tempat dewan juri.

Menginjak siang, suasana makin meriah. Makin banyak orang yang berjajar di sepanjang trotoar. Semuanya tumpah ruah, laki-laki, anak-anak, maupun wanita. Apalagi ketika defile kendaraan hias mulai tampak. Penonton semakin banyak. Yang tak kebagian tempat di sepanjang trotoar memilih menonton dari lantai atas gereja. Bahkan, ada juga yang memanjat pagar supaya pandangan tak terhalang.

Bunga dari Petani

Menanamkan citra sebagai kota bunga, Tomohon rupanya tak ingin menyia-nyiakan keberlangsungan even tersebut. Seluruh bunga yang digunakan peserta dipasok dari petani bunga di Tomohon. ‘‘Suplai bunga ini berasal dari koperasi yang ada di tiga puluh lima desa/kelurahan,‘‘ jelas Johny yang juga menjabat sekretaris kota Tomohon itu.

Pemkot Tomohon lantas membuat zoning. Setiap wilayah ditetapkan jenis pasokan bunganya. Misalnya, Tomohon Timur khusus memasok bunga chrysant. Dengan begitu, distribusi dan pengontrolan mudah, sekaligus menghindarkan suplai dari luar,‘‘ tegas Johny. Peserta pun mudah mendapatkan bunga yang sesuai dengan kebutuhannya.

Lantas, berapa bunga yang terpakai? ‘‘Wah, banyak sekali. Kisarannya 100 ribu kuntum bunga per float (kendaraan hias),‘‘ ungkap Lelly Rochelly, supervisor kendara TOF. Bunga-bunga itu beragam. Tapi, yang paling banyak adalah jenis merry gold. Bunga berkelopak kuning dan oranye itu memang tumbuh subur di tanah Tomohon. (ign/oki)

Sumber: www.pontianakpost.com (4 Juli 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts