YGF (Yogyakarta Gamelan Festival) 2008

Yogyakarta, DIY - Yogyakarta Gamelan Festival, event yang menampilkan pertunjukan gamelan kelas dunia, kembali digelar tahun ini, Kamis (10/7)—Sabtu (12/7). Pada penyelenggaraan ke-13 ini, hanya para musisi profesional yang dijadwalkan unjuk penampilan.

Peserta 13th Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) bertema ”Gamelan Everywhere” ini antara lain Alex Dea (Amerika Serikat), mahasiswa dan pelajar University of California Santa Cruz, dan Gamma Rays (Singapura). Alex Dea juga mengisi YGF 2007.

Selain mereka juga tampil kelompok LOS asal Solo dan D`Lima dari Taman Budaya Jawa Timur. Seniman yang juga Director YGF Sapto Rahardjo mengatakan, sesuai masterplan YGF, pada penyelenggaraan ke-13 sekarang, YGF memang memberi ruang bagi musisi profesional.

”Walau begitu, YGF sekarang juga menampilkan para pelajar SD. Tahun lalu ada Gamelan Gaul, ajang bagi kaum muda untuk bergamelan, yang kami satukan di YGF 2007. Namun, tahun ini, penyelenggaraan Gamelan Gaul dipisah ke bulan Oktober,” ujarnya, Rabu (9/7).

YGF mempertemukan gamelan dengan beragam seni budaya dari berbagai penjuru dunia. Menurut Sapto, dengan tema ”Gamelan Everywhere”, YGF berupaya memasyarakatkan kembali gamelan. Tujuannya adalah bisa didengarkan dan dimainkan kembali di mana saja.

Namun, gamelan juga tidak hanya dimainkan sebatas dalam konteks budaya karena bisa merambah konteks pendidikan, industri, dan lain-lain. Gamelan sebentuk spirit, bukan obyek. Dengan demikian, instrumen gamelan sejatinya hanya media.

Rangkaian acara YGF yang dipusatkan di Societeit Taman Budaya Yogyakarta (TBY) ini diselenggarakan Komunitas Gayam 16 bersama TBY, Geronimo FM, dan Blass Group. Selain pementasan gamelan, YGF juga diisi dengan workshop, pameran, dan gamelan on air.

”Karena YGF tahun ini diisi para musisi profesional yang hidup dari keahlian mereka, penampilannya pun berdurasi panjang. Kalau pada YGF 2007 dalam sehari bisa sampai tujuh kelompok yang pentas, sekarang hanya tiga,” kata Sapto.

Dalam acara tumpengan di Gayam 16, Rabu, musisi Alex Dea mengatakan, kecintaan akan gamelan harus ditumbuhkan mulai dari mengenalkan gamelan oleh orangtua, guru, dan kemauan dari diri sendiri. (PRA/UTI)

Sumber: cetak.kompas.com (10 Juli 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts