Yogyakarta - Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) perlu dipromosikan lagi secara gencar, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini diperlukan untuk mempercepat pemulihan citra DIY sebagai tujuan wisata unggulan.
Hal itu ditegaskan Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Drs Sarbini di Yogyakarta, Jumat (1/8). Menurut dia, meskipun DIY sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata unggulan, namun promosi pariwisatanya tetap diperlukan guna menarik minat wisatawan mengunjungi daerah ini.
"Jika tidak dipromosikan lagi secara gencar, DIY sebagai tujuan wisata akan makin ditinggalkan dan dilupakan. Apalagi daerah tujuan wisata lain di Indonesia kini terus menggencarkan promosinya," katanya.
Ia mengatakan promosi pariwisata tidak cukup hanya dilakukan pemerintah provinsi, dalam hal ini Badan Pariwisata Daerah (Baparda), tetapi hendaknya juga dilakukan para pemangku kepentingan pariwisata di DIY. "Dengan promosi tersebut, sekaligus merupakan bagian dari kampanye Visit Indonesia Year (VIY) 2008 yang harus sukses," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Baparda DIY Aries Riyanto mengatakan promosi pariwisata penting untuk mengenalkan potensi wisata di DIY ke berbagai daerah di Indonesia. "Dengan promosi ini diharapkan bisa menarik minat wisatawan nusantara (wisnus) mengunjungi obyek wisata yang ada di DIY," katanya.
Kata dia, promosi pariwisata DIY di luar negeri dilakukan secara selektif di negara-negara yang warganya memiliki minat tinggi untuk mengunjungi Indonesia. Sedangkan mengenai potensi obyek wisata di DIY, menurut Aries sebenarnya masih banyak obyek wisata yang potensial yang belum tergali, sehingga tidak dikenal secara luas.
Misalnya kawasan pantai selatan DIY yang memanjang dari Kabupaten Gunungkidul hingga Kulonprogo. "Karena itu, promosi pariwisata menjadi sangat penting untuk mengenalkan potensi wisata di daerah ini," katanya. (Ant/OL-06)
Sumber: www.antara.co.id (2 Agustus 2008)