Kediri - Objek wisata Gunung Kelud akan dibuka kembali untuk umum, setelah dinyatakan tertutup untuk umum sejak 11 September 2007.
"Untuk mengobati rasa penasaran warga terhadap fenomena baru munculnya kubah lava, maka mulai Minggu tanggal 3 Agustus nanti, Gunung Kelud akan kami buka untuk umum", kata Kabag Humas Pemkab Kediri, Sigit Rahardjo.
Pembukaan itu ditandai dengan pembukaan pintu gerbang setinggi tiga meter di sebelah barat lahan parkir Gunung Kelud oleh Bupati Sutrisno, dengan disaksikan para pejabat Pemkab Kediri dan tokoh masyarakat setempat.
Namun karena Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menurunkan status Gunung Kelud dari Waspada (Level II) menjadi Aktif Normal (Level I), maka pengunjung diimbau untuk berhati-hati.
"Demi keamanan dan kenyamanan bersama, kami akan memberikan tempat bagi para pengunjung untuk melihat kubah lava dari jarak 150 meter sesuai rekomendasi PVMBG", kata Sigit.
Dalam pembukaan ini, Pemkab Kediri menetapkan tarif masuk bagi para pengunjung sebesar Rp5.000 per orang atau naik sebesar Rp2.000 dibandingkan sebelum Gunung Kelud mengalami krisis.
"Mudah-mudahan pembukaan kembali objek wisata Gunung Kelud ini bisa menambah pendapatan asli daerah," katanya berharap.
Sejak statusnya dinaikkan dari Aktif Normal menjadi Waspada pada 11 September 2007 lalu, gunung api berketinggian 1.731 meter dari permukaan laut itu dinyatakan tertutup untuk umum.
Namun setelah puncak krisis yang terjadi pada 3 November 2007 hanya menghasilkan letusan efusif, maka lima hari kemudian status Gunung Kelud diturunkan dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (Level III).
Lalu pada 29 November status Gunung Kelud turun lagi menjadi Waspada. Status ini berlaku sampai sekarang. "Lantaran aktivitasnya sudah agak berkurang, maka PVMBG mengizinkan pembukaan Gunung Kelud untuk masyarakat umum", kata Sigit.
Sejak tanggal 3 November 2007, Gunung Kelud kehilangan danau kawah yang semala ini menjadi ciri khasnya setelah posisinya tergantikan oleh kubah lava berwarna hitam kelam dengan ketinggian sekitar 400 meter. (Ant/OL-06)
Sumber: www.antara.co.id (2 Agustus 2008)
