Sembilan Desa Wisata Siap Sambut Wisatawan Lebaran

Yogyakarta - Sembilan desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saat ini menyiapkan diri untuk menyambut kunjungan wisatawan lebaran termasuk para pemudik yang tengah bersilaturahmi.

Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten Sleman, Haryono di Yogyakarta, Sabtu (20/9), mengatakan sembilan Desa Wisata itu diantaranya Desa Brayut, Ketingan, Kembangarum, Tanjung, Pentingsari, Trumpon dan desa wisata Srowolan. Tiap desa wisata memiliki ciri khas dan potensi sendiri.

Desa wisata bercirikan keaslian budaya, atraksi maupun sajian makanan tradisional dan bangunan khas desa" katanya.

Atraksi wisata yang disuguhkan berupa kesenian tradisional setempat antara lain `jathilan` atau kuda lumping, angguk dan tarian lainnya.

"Diharapkan dengan atraksi kesenian itu wisatawan bisa meresapi suasana desa dan merasakan suasana asli desa yang alami," katanya.

Ia mengatakan bahwa tiap desa wisata memiliki spesifikasi sendiri yang ditawarkan kepada wisatawan baik fasilitas maupun paket wisatanya. Misalnya, Desa Wisata Brayut di Pandowoharjo Ngaglik memiliki fasilitas 40 `homestay` berupa rumah joglo dan suasana areal pertanian.

Sedangkan kegiatan yang ditawarkan adalan wisatawan bisa belajar pertanian, seni budaya, dan memancing ikan di kolam.

Desa Wisata Ketingan, Tirtoadi Mlati, fasilitas yang ditawarkan berupa `homestay`, teropong, pemandu lokal dengan kegiatan berupa `bird-watching` burung kuntul, belajar pertanian, dan melakukan penanaman pohon persahabatan.

Sedangkan Desa Wisata Kembangarum, Donokerto Turi memiliki fasilitas menginap di rumah joglo, arena `outbound` dengan kegiatan belajar pertanian, belajar seni budaya, dan belajar iptek ala desa.

Desa Wisata Trumpon Merdikorejo Tempel dengan fasilitas `homestay`, kebun salak, gardu pandang untuk melihat puncak gunung Merapi dan arena trekking.

"Sementara kegiatan yang ditawarkan memetik salak pondoh langsung di kebun, makan siang di kebun salak, panorama Gunung Merapi (saat cuaca cerah), dan belajar pertanian salak organik," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Drs Dwi Supriyatno MS mengatakan pemerintah kabupaten mendukung langkah dan upaya Forum Komunikasi Desa Wisata tersebut karena program yang ditawarkan akan memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

"Disamping itu, wisatawan diajak melihat secara langsung suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan yang terbangun dengan baik di kalangan masyarakat desa," katanya.

Sumber: www.antara.co.id (21 September 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts