Pemkab Bintan Siap Ambil Alih Makam Bukit Batu

Tanjunguban - Untuk dijadikan obyek pariwisata, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bintan bakal mengambil alih keberadaan Makam Bukit Batu yang terletak di kaki Gunung Bintan untuk dikelola sebagai aset pariwisata. Berkenaan dengan itu, Pemkab Bintan bakal membebaskan lahan pemakaman yang masih dimiliki oleh perseorangan.

”Mohon diperkenankan, agar lokasi pemakaman bisa diambil alih oleh pemerintah untuk dikelola dengan baik. Sehingga bisa dijadikan tempat wisata,” ujar Ketua DPRD Bintan Dalmasri Syam, Rabu (30/7).

Informasi Dalmsari ini, bertepatan dengan tradisi ziarah Makam Bukit Batu yang dilakukan setiap tanggal 27 Rajab atau bertepatan dengan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Tradisi ziarah yang dilakukan masyarakat Bintan dengan membawa pulut kuning dan telur, dihiasi bunga buatan, telah dilakukan sejak jaman penjajahan Jepang, atau sekitar tahun 1942–1945.

Mengenai pengambilalihan lokasi Makam Bukit Batu, Pemkab Bintan bakal menganggarkan dana revitalisasi lokasi pemakaman agar terlihat lebih baik. Paling tidak, kondisi pemakaman yang dinilai kurang baik bisa dirubah seperti kondisi makam-makam yang ada di Penyengat.

Dengan adanya pemugaran nantinya, Dalmasri menerangkan makam para leluluhur ini akan menambah lokasi pariwisata Bintan. ”Kita jadikan makam ini lebih baik lagi,” ucap Dalmasri.

Sementara, ratusan warga Melayu yang berasal dari berbagai daerah di Kepri bahkan ada yang dari Singapura dan Malaysia terlihat hadir. Mereka yang datang ke Bintan umumnya membawa pulut kuning, telur yang dihiasi bunga buatan.

Selain melakukan ziarah, ada juga masyarakat yang meminta air doa dari juri kunci bernama Abdul Zaman. Oleh masyarakat setempat, air yang telah diberikan doa oleh juru kunci ini memiliki berbagai khasiat di antaranya untuk menolak bala.

Sedangkan, pulut kuning dan telur yang dihamparkan di pemakaman, akhirnya dimakan warga yang membawa beserta para keluarganya. Sebelumnya, makanan itu telah dibacakan doa-doa oleh tokoh masyarakat Gunung Bintan.

Mengenai tradisi ini, anggota DPRD Kepri, Andi Anhar Chalid menyampaikan kegiatan ini sangat positif. Selain berziarah ke makam leluhur, juga baik untuk menjalin silaturahmi. Sejumlah masyarakat keturuan Bintan yang tersebar di berbagai pelosok Kepri termasuk Singapura dan Malaysia pun turut hadir.

Sumber: www.batampos.co.id (31 Juli 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts