Denpasar, Bali - Instrumen musik tradisional Bali (gamelan) sanggup berkolaborasi dengan musik-musik dari sejumlah negara di belahan dunia.
"Banyak seniman dari berbagai negara telah melakukan hal itu, berkat kelebihan yang ada pada gamelan Bali," kata Ketua Sanggar Manika Santi Denpasar I Wayan Sinti MA di Denpasar Jumat(5/9).
Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Kadek Suartaya, SS Kar MSi, dalam kesempatan terpisah menambahkan, kolaborasi seni di Bali semakin populer dalam menyongsong era global, karena hal itu mampu memberikan keuntungan, yakni memperkaya aktivitas seni budaya dari dua atau lebih unsur seni yang dipadukan.
Kolaborasi umumnya digarap oleh seniman andal dan mapan, yang karya-karyanya mampu memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan seni budaya dimasa mendatang.
Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, sejak lama telah menjadi sasaran dalam mengadakan kolaborasi antara seniman barat dan timur.
Kolaborasi itu tidak perlu dikhawatirkan akan terjadinya perapuhan terhadap tatanan dan akar budaya. Justru sebaliknya hasil kolaborasi itu mampu menggambarkan kehidupan seni dan budaya di mancanegara serta bisa dinikmati oleh masyarakat dari belahan dunia.
Realitas kemajemukan sub-sub budaya Bali yang mengkristal dalam sebuah konsepsi seni pentas yang disebut "prembon" atau penambahan/penggabungan, dalam prakteknya adalah kolaborasi, ujar Suartaya.
Sumber: www.antara.co.id (5 September 2008)